Rabu, 30 Januari 2013

Cara Mengatasi Asam Urat

Asam urat (bahasa Inggris: uric acid, urate) adalah senyawa turunan purina dengan rumus kimia C5H4N4O3 dan rasio plasma antara 3,6 mg/dL (~214µmol/L) dan 8,3 mg/dL (~494µmol/L) (1 mg/dL = 59,48 µmol/L)Kelebihan (hiperurisemia, hyperuricemia) atau kekurangan (hipourisemia, hyporuricemia) kadar asam urat dalam plasma darah ini sering menjadi indikasi adanya penyakit atau gangguan pada tubuh manusia.
Pada manusia, asam urat adalah produk terakhir lintasan katabolisme nukleotida purina, sebab tiadanya enzim urikase yang mengkonversi asam urat menjadi alantoin. Kadar asam urat yang berlebih dapat menimbulkan batu ginjal dan/atau pirai di persendian.

Penyakit asam urat bukanlah penyakit yang mematikan. Namun penanganan yang buruk bisa menyebabkan komplikasi ke penyakit lainnya seperti nyeri sendi dan radang sendi. Asam urat dikenal juga dengan istilah reumatik oleh masyarakat luas. Penyakit ini rata-rata menyerang segala usia. Badan pegal-pegal, sakit otot, sakit persendian lutut, pinggang, punggung, pinggul, pundak, bahu dan sering buang air kecil adalah gejala umum yang sering dialami penderita asam urat. Untuk mengobatinya obat asam urat alami adalah pilihan yang tepat.
Berikut daftar kategori makanan dengan kadar purin masing-masing yang perlu dihindari oleh penderita asam urat :
  1. Makanan berkadar purin sangat tinggi yang harus dihindari: anchovy, tuna (cakalang), herring, makarel, ikan teri, saripati daging, jeroan, otak, kaldu, remis, sarden, kerang, udang, kepiting, roti manis, melinjo, jamur kuping
  2. Makanan berkadar purin tinggi/sedang yang harus dibatasi: daging unggas, asparagus, bunga kol, kacang-kacangan, jamur merang, kacang kapri, kedelai, bayam, tahu, tempe.
  3. Makanan berkadar purin rendah yang aman dimakan: mentega, sereal dan produk sereal, keju (semua jenis),cokelat, jagung, telur, jus buah, buah-buahan, gelatin, susu, yoghurt, mie, terigu (bukan gandum utuh), singkong, ubi jalar, sayuran (kecuali yang disebut di atas), biskuit, nasi putih.
Gejala Penyakit Asam Urat
Gejala asam urat sering muncul tanpa disadari bagi penderitanya untuk itu sangatlah penting untuk mengenalinya karena penyakit ini dapat diderita oleh siapapun terutama bagi orang-orang yang kurang memperhatikan pola hidup sehat. Penyakit asam urat ini sangat mengganggu karena hampir setiap harinya penderita mengalami rasa nyeri persendian sehingga malas untuk beraktifitas. Oleh karenanya anda perlu mengetahui gejala asam urat lebih dini agar dapat mencegahnya sebelum lebih lanjut.

Gejala asam urat lainnya biasanya ditandai dengan gejala berikut ini :
  • Badan pegal pegal dan sering merasa kecapaian.
  • Rasa Kesemutan dan linu yang sangat parah
  • Nyeri otot, persendian lutut, pinggang, punggung, pinggul, pundak dan bahuSendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
  • Sering buang air kecil terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur
  • Jika Gejala asam urat ini juga menyerang pada daerah ginjal maka akan memicu terjadinya kencing batu sehingga penderita kesulitan untuk buang air kecil
Penyebab penyakit asam urat tidak ada salahnya kita kenali. Pada beberapa orang, penyakit asam urat merupakan sesuatu yang sangat sulit dikontrol, bagaimana tidak, penyakit ini erat kaitannya dengan makanan yang kita makan. Makanan-makanan yang menyebabkan terjadinya penyakit asam urat pada beberapa kasus, seperti daging, makanan kaleng, san masih banyak lagi sulit untuk kita hindari. Untuk itu, jika kita ingin waspada akan bahayanya.
 

Senin, 28 Januari 2013

Tingkat Kepuasan Perkawinan

Tingkat kepuasan perkawinan berubah seiring berjalannya waktu. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh Rollins & Cannon, 1974; Rollins & Feldman, 1970; Spanier, Lewis, & Cole, 1975 menyimpulkan suatu indikasi kepuasan pernikahan dalam kehidupan pernikahan mengikuti kurva U. Tingkat kepuasan tertinggi dirasakan pada periode sebelum memiliki anak, tingkat kepuasan terendah dirasakan pada saat anak-anak berada pada usia sekolah dan remaja, lalu tingkat kepuasan tertinggi sekali lagi dirasakan pada saat anak-anak telah tumbuh dewasa dan telah meninggalkan rumah (Bradburry & Fincham dan Gottman dalam Fuller & Fincham dalam L’Abate, 1975).
Duvall & Miller (1985) menyebutkan bahwa masa-masa awal dari perkawinan adalah puncak dari kepuasan perkawinan. Beragamnya pendapat yang dikemukakan oleh masing-masing ahli memberikan suatu gambaran tidak adanya tingkat kepuasan perkawinan absolut yang mengesankan pada beragam periode perkawinan (Fuller & Fincham dalam L’Abate, 1975).
Menurut Papalia, Sterns, Feldman dan Camp (2002) tanggung jawab sebagai orangtua mempengaruhi hubungan suami-istri. Saat ini, dengan meningkatnya harapan hidup dan perceraian, sekitar 1 dari 5 pernikahan bertahan hingga 50 tahun.
Secara umum, kepuasan pernikahan mengikuti kurva bentuk U. Dari point yang tinggi di awal, menurun hingga usia tengah baya dan kemudian meningkat lagi pada tahap pertama dewasa akhir. Masa yang paling tidak membahagiakan adalah periode dimana sebagian besar orangtua dilibatkan secara menyeluruh dalam membesarkan anak dan karir. Aspek positif dari pernikahan (seperti kerjasama, diskusi, dan berbagi tawa) mengikuti pola kurva U. Aspek negatif (seperti sarkasme, kemarahan, dan ketidaksetujuan terhadap masalah-masalah penting) berkurang dari dewasa muda hingga usia 69 tahunan dan mungkin karena banyak konflik pernikahan berakhir begitu saja (Papalia, Sterns, Feldman dan Camp 2002).
Dari sebuah penelitian 175 orang, yang mengkonfirmasi kurva bentuk U, peneliti mengikuti 22 pasangan selama 30 tahun dan yang lainnya dalam jangka waktu yang lebih pendek. Penemuan yang menarik adalah, semakin lama pasangan menikah, semakin mirip mereka satu sama lain, dalam pandangan mereka terhadap kehidupan, dan cara berpikir, bahkan kemampuan matematika. Kecendrungan terhadap kemiripan ini terhenti sementara dengan menurunnya kepuasan pernikahan di masa membesarkan anak. Dalam penelitian lain terhadap 17 pernikahan yang bertahan selama 50 hingga 69 tahun, hampir ¾ yang digambarkan, berdasarkan observasi dan wawancara selama 50 tahun, mengikuti salah satu dari 2 pola ini : mengikuti kurva U atau tingkat kebahagiaan yang hampir konsisten. Tidak ada dari pernikahan yang diteliti menunjukkan kenaikan atau penurunan yang berkelanjutan dalam kepuasan (Papalia, Sterns, Feldman dan Camp 2002).
Awal perkawinan
Bagi sebagian besar pasangan, saat anak hadir, maka bulan madu pun berakhir. Dalam penelitian longitudinal yang dilakukan selama 10 tahun bagi pasangan kulit putih yang menikah di usia akhir 20-an mereka, baik suami maupun istri melaporkan penurunan kepuasan yang tajam selama 4 tahun pertama, diikuti oleh masa stabil dan kemudian penurunan lainnya. Pasangan yang memiliki anak, terutama mereka yang menjadi orangtua di awal penikahan mereka dan mereka yang memiliki banyak anak menunjukkan penurunan yang lebih curam.
Ada beberapa hal yang membedakan pernikahan yang memburuk atau membaik setelah parenthood. Pada pernikahan yang memburuk, menurut salah satu penelitian, pasangan lebih muda dan kurang terpelajar, memiliki pemasukan yang lebih sedikit, dan telah menikah untuk waktu yang lebih singkat. Salah satu atau kedua pasangan cenderung memiliki self esteem yang rendah, dan suami biasanya kurang sensitif. Ibu yang memiliki waktu tersulit adalah mereka yang memiliki bayi dengan temperamen sulit. Yang mengejutkan, pasangan yang paling romantis sebelum memiliki bayi cenderung memiliki lebih banyak masalah setelah memiliki bayi, mungkin karena mereka memiliki harapan yang tidak realistik. Wanita yang merencanakan kehamilan mereka cenderung menjadi kurang bahagia, mungkin karena mereka mengharapkan hidup dengan bayi lebih baik dari apa yang sesungguhnya terjadi.
Seseorang biasanya melanggar pengharapan yang melibatkan pembagian tugas. Jika pasangan membagi tugas sama rata sebelum bayi lahir dan kemudian, setelah bayi lahir, beban dialihkan ke istri, kebahagiaan pernikahan cenderung menurun terutama untuk istri nontradisional.
Pertengahan perkawinan
Kurva U mencapai dasar selama bagian awal dari tahun pertengahan, saat banyak pasangan memiliki anak remaja. Masalah identitas dari tengah hidup muncul untuk mempengaruhi perasaan istri tentang pernikahan mereka; wanita menjadi kurang puas dengan pernikahan mereka. Wanita menjadi kurang puas dengan pernikahan sebagaimana membesarkan anak membuat lebih sedikit permintaan dan perasaan mereka tentang kekuatan personal dan autonomi meningkat.
Komunikasi diantara pasangan seringnya dapat mengurangi stres yang disebabkan oleh tanda-tanda fisik dari penuaan, hilangnya dorongan seksual, perubahan dalam status atau kepuasan kerja, dan kematian orangtua, saudara, atau teman dekat. Banyak pasangan melaporkan bahwa saat-saat sulit membuat mereka lebih dekat satu sama lain.
Dalam pernikahan yang baik, keberangkatan dari anak yang telah dewasa dapat menghantar kepada ” bulan madu kedua”. Pada pernikahan yang goyah, melalui ’empty nest’ dapat membuat krisis personal dan pernikahan. Dengan perginya anak-anak, pasangan mungkin menyadari bahwa mereka tidak lagi memiliki banyak kesamaan dan mungkin bertanya pada diri mereka sendiri apakah mereka mau menghabiskan sisa hidup mereka bersama.
Akhir perkawinan
Dibandingkan pasangan tengah tahun, pasangan berusia 60-an lebih sering menyebutkan bahwa pernikahaan mereka memuaskan. Banyak yang berkata bahwa pernikahan telah meningkat seiring dengan berlalunya tahun. Pasangan yang tetap bersama di akhir hidup mereka biasanya telah mengatasi perbedaan mereka dan tiba pada akomodasi yang sama-sama memuaskan.

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Luka Bakar

Luka bakar merupakan suatu kelainan akibat trauma yang sampai sekarang belum tertangani dengan baik. Unit luka bakar di rumah sakit tidak hanya menangani pasien yang terkena api tetapi juga air panas, bahkan apapun yang menyebabkan kulit rusak.

Luka bakar tergantung pada luas jaringan tubuh yang terkena dan kedalaman luka tersebut. Luka bakar dapat dibagi tiga :

Derajat Pertama:
Kerusakan hanya terjadi di permukaan kulit dan tidak memerlukan perawatan khusus. Misalnya: kulit terbakar akibat berenang.

Derajat dua:
Bisa bersifat dangkal dan dalam. Pada kerusakan kulit yang dangkal, biasanya ditandai dengan gelembung air. Asal bebas dari infeksi sebelum 3 minggu akan sembuh dengan sendirinya. Sementara jika kerusakan kulit terjadi lebih dalam, diperlukan tindakan, sulit sembuh sendiri. Kalaupun sembuh sendiri akan memakan waktu berbulan-bulan dan meninggalkan cacat seperti jaringan parut (keloid)

Derajat tiga:
Kerusakannya lebih dalam dan lebih berat, hampir seluruh lapisan kulit terkena trauma. Bila kulit yang terbakar tidak diangkat akan menimbulkan cacat.

APA YANG HARUS DILAKUKAN

Tindakan pertama yang harus dilakukan ketika kulit terkena panas (api, air panas) adalah dinginkanluka tersebut, dengan menyiramnya dengan air dingin. Langkah berikutnya, keringkan, beri antiseptik, tutup dengan kasa steril, bawa ke rumah sakit. “Jika ada vaselin, olesi dengan vaselin. Tetapi kalau terjadi lepuhan, jangan dipecahkan,” saran Imam.

LUKA BAKAR RINGAN

Jika dimungkinkan, lepaskan semua perhiasan, karena kulit yang terbakar, dapat membengkak; dan juga lepaskan pakaian dari daerah yang terkena karena dapat melekat ke kulit dan mengakibatkan kerusakan yang lebih berat.
Jika luka bakar itu terasa sangat sakit, mungkin itu hanya mengenai permukaan kulit saja. Anda harus segera mengurangi rasa sakit itu dengan mendinginkannya dengan air selama 10 menit, atau lebih jika rasa sakit itu masih ada.
Tutupi luka bakar itu dengan kain steril.
Setelah pertolongan pertama diberikan, bawalah korban segera ke dokter atau ke ruang gawat darurat di rumah sakit terdekat.

LUKA BAKAR BERAT

Seseorang yang terbakar pada sebagian besar tubuhnya – tangan, paha, atau dada – dapat mengalami syok dan harus segera dibawa ke rumah sakit.
Baringkan si korban, lebih baik di atas karpet atau alas kain untuk mencegah bagian kulit yang terbakar menyentuh lantai.
Jika memungkinkan, lepaskan cincin, jam tangan atau baju yang ketat sebelum kulit yang terbakar itu membengkak.
Lepaskan bajunya lalu rendam dalam air yang mendidih. JANGAN lepaskan apa saja yang melakt di luka bakar tersebut.
Hubungi ambulans atau bawa si korban ke ruang gawat darurat di rumah sakit terdekat.
Tutupi kulit yang terbakar tersebut dangan kain yang bersih dan tidak berbulu. Pasang kain tersebut dengan baik.
Untuk luka bakar pada wajah, buatlah topeng dengan menggunakan sarung bantal yang bersih dengan membuat lubang untuk bagian hidung, mulut dan mata.

ALIRAN LISTRIK

Jika seseorang terkena aliran listrik dan Anda tidak dapat mematikannya, jangan langsung menyentuh orang tersebut. Lebih baik, sentuh dia dengan menggunakan bahan yang terbuat dari kayu (misalnya: gagang sapu). Jika memungkinkan, pegang penyekat tersebut dengan Koran kering yang terlipat.

Sekitar 85% Luka bakar adalah ringan dan dapat dirawat di rumah. Harus dibawa ke rumah sakit bila :
- Wajah, kedua tangan, daerah genital atau kaki terbakar
- Orang itu tidak dapat dirawat dengan baik di rumah
- Korban berusia di bawah 2 tahun atau di atas 70 tahun
- Organ-organ dalam juga turut terbakar

KEMBANG API

Kembang api memang bagus ditonton, tetapi juga dapat membahayakan. Palang merah Amerika meminta orang-orang untuk menghadiri pagelaran kembang api yang diselenggarakan oleh orang yang terlatih secara professional. Penyalahgunaan kembang api dapat menimbulkan penderitaan yang berat. Kembang api itu mengakibatkan ribuan orang terluka dan meninggal setiap tahunnya. Luka yang terjadi akibat dari panas kembang api yang luar biasa, yang biasanya mengenai mata, kepala, lengan, tangan dan kaki, yang dapat mengakibatkan kebutaan, goresan luka (laserasi), amputasi dan luka bakar. Luka bakar dapat meninggalkan cacat luka parut sepanjang hidup.

Jika Anda terbakar kembang api, tangan atau bagian yang terbakar cuci dengan air dingin yang mengalir dan bersihkan cuci dengan sabun. Jika terjadi lepuhan pada kulit, biarkan saja lalu kompres basah atau dingin. Jika luka bakar itu parah bawalah ke rumah sakit.

Bila mata terkena percikan api atau air panas :
- Bilaslah mata dengan air dingin, selama 10 menit.
- Jika ada benda asing yang melekat di bola mata, misalnya percikan kembang api, tutup mata tersebut dengan kain steril dan bersih. JANGAN mencoba untuk mengambil benda tersebut.
- Bila mata terluka Anda harus segera mencari pertolongan tenaga medis.

MENANGANI KORBAN LUKA BAKAR

Idealnya untuk luka bakar ada unit khusus yang menangani, karena membutuhkan penanganan yang kompleks. Melibatkan berbagai bidang spesialisasi dalam bentuk tim; ahli gizi, rehabilitasi medik, patologi klinik, dan membutuhkan kamar operasi intensive care unit. Sementara selama ini yang menangani luka bakar baru dokter bedah saja.

Kelebihan dan Kelemahan Jejaring Sosial Bagi Anak dan Remaja

Situs jejaring sosial yang marak belakangan ini seperti facebook, twitter dan google plus adalah produk-produk teknologi yang kini sedang digemari banyak kalangan termasuk anak-anak dan remaja. Dengan layanan ini kita dapat berkomunikasi dengan teman lama, memperluas jaringan pertemanan, ataupun sekedar mengetahui keadaan atau status teman atau kerabat.

Di sinilah pentingnya peranan semua pihak baik orang tua, institusi pendidikan, pemerintah dan masyarakat untuk mengawasi anak, remaja dan muridnya, khususnya bagai yang masih dibawah umur untuk membekali mereka menghadapi perkembangan teknologi. Kita seharusnya memberikan edukasi kepada anak tentang bagaimana menyikapi perkembangan teknologi yang sangat cepat untuk digunakan semaksimal mungkin untuk kegiatan positif. Jejaring sosial juga mempunyai dampak yang positif dan juga dampak negatif.

Dampak positif jejaring sosial :
1. Anak dan remaja dapat belajar mengembangkan ketrampilan teknis dan sosial yang sangat dibutuhkan di era digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar beradaptasi, bersosialisasi dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan.
2. Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs jejaring sosial ini anak menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia. Meskipun sebagian besar diantaranya tidak pernah mereka temui secara langsung.
3. Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
4. Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian dan empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.

Dampak negatif jejaring sosial :
1. Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasapun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya.
2. Situs jejaring sosial akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan menjadi kurang berempati di dunia nyata.
3. Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs jejaring sosial. Hal ini membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia nyata.
4. Situs jejaring sosial adalah lahan yang subur bagi predator untuk melakukan kejahatan. Kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru kita dikenal anak kita di internet menggunakan jati diri yang sesungguhnya atau tidak.

Kamis, 24 Januari 2013

Cara Mencegah Prilaku Seks Bebas Pada Remaja Sekarang


Dewasa ini, permasalahan remaja kita merupakan persoalan yang sangat serius. Jika permasalahan remaja yang ada di negeri ini tidak dikurangi dan diselesaikan dengan cepat maka dapat menyebabkan hancurnya tatanan bangsa di masa depan. Beberapa faktor yang mendorong anak remaja usia sekolah SMP dan SMA melakukan hubungan seks di luar nikah diantaranya adalah pengaruh liberalisme atau pergaulan hidup bebas, faktor lingkungan dan faktor keluarga yang mendukung ke arah perilaku tersebut serta pengaruh dari media massa. Seks bebas adalah perilaku seks di luar hubungan pernikahan. Menurut Sigmund Freud, seks adalah naluri dasar yang sudah ada sejak manusia lahir. Sejak lahir, manusia sudah menjadi mahluk yang seksual atau memiliki libido (enerji seksual) yang mengalami perkembangan melalui fase yaitu: oral, anal, falik dan genital

  Beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan untuk mencegah prilaku seks bebas pada remaja adalah swbagai barikut:
Adanya kasih sayang, perhatian dari orang tua dalam hal apapun serta pengawasan yang tidak bersifat mengekang.
Salah satu faktor terbesar yang mengakibatkan remaja kita terjerumus ke dalam prilaku seks bebas adalah kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. Perilaku seks bebas pada remaja saat ini sudah cukup parah. Peranan agama dan keluarga sangat penting untuk mengantisipasi perilaku remaja tersebut. Sebagai makhluk yang mempunyai sifat egoisme yang tinggi maka remaja mempunyai pribadi yang sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan di luar dirinya akibat dari rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Tanpa adanya bimbingan maka remaja dapat melakukan perilaku menyimpang. Untuk itu, diperlukan adanya keterbukaan antara orang tua dan anak dengan melakukan komunikasi yang efektif. Mungkin seperti menjadi tempat curhat bagi anak-anak anda, mendukung hobi yang diinginkan selama kegiatan tersebut positif untuk dia.
Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi.
Pada usia remaja, mereka selalu mempunyai keinginan untuk mengetahui, mencoba dan mencontoh segala hal. Seperti dari media massa dan elektronik yang membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti seperti yang ada dalam tayangan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengawasan dalam hal tersebut. Mungkin dengan mendampingi mereka saat melihat tayangan tersebut.
Menambah kegiatan yang positif di luar sekolah, misalnya kegiatan olahraga.
Selain menjaga kesehatan tubuh, kesibukan di luar sekolah seperti olahraga dapat membuat perhatian mereka tertuju ke arah kegiatan tersebut. Sehingga, memperkecil kemungkinan bagi mereka untuk melakukan penyimpangan prilaku seks bebas.
Perlu dikembangkan model pembinaan remaja yang berhubungan dengan kesehatan produksi.
Perlu adanya wadah untuk menampung permasalahan reproduksi remaja yang sesuai dengan kebutuhan. Informasi yang terarah baik secara formal maupun informal yang meliputi pendidikan seks, penyakit menular seksual, KB dan kegiatan lain juga dapat membantu menekan angka kejadian perilaku seks bebas di kalangan remaja.
Perlu adanya sikap tegas dari pemerintah dalam mengambil tindakan terhadap pelaku seks bebas.
Dengan memberikan hukuman yang sesuai bagi pelaku seks bebas, diharapkan mereka tidak mengulangi perbuatan tersebut.

Senin, 21 Januari 2013

Faktor Penyebab Siswa Membolos Sekolah


Faktor pendukung perilaku membolos sekolah pada remaja ini
dapat di kelompokkan menjadi 3 yaitu: faktor sekolah, personal serta
keluarga. Faktor sekolah yang beresiko meningkatkan munculnya perilaku
membolos pada remaja antara lain karena kebijakan mengenai
pembolosan tidak konsisten, interaksi yang minim antara orang tua siswa dengan pihak sekolah, guru-guru yang tidak supportif, atau karena tugastugas
sekolah yang kurang menantang bagi siswa.
Faktor personal munculnya membolos sekolah misalnya terkait
dengan menurunnya motivasi atau hilangnya minat akademik siswa,
kondisi ketinggalan pelajaran atau karena kenakalan remaja, konsumsi
alkohol atau minuman keras. Sedangkan faktor keluarga meliputi pola
asuh orang tua, atau kurangnya partisipasi orang tua dalam pendidikan
anak. Ketiga faktor tersebut dapat muncul secara terpisah atau berkaitan
satu sama lain. Pemahaman terhadap sumber penyebab utama sangat
penting untuk mengatasi masalah ini.
Peran sekolah juga sangat berpengaruh dalam mengatasi bolos
sekolah, karena ketidakkonsistenan pihak sekolah dalam mengatasi
masalah ini akan berakibat pada kebingungan siswa dalam berperilaku
sehingga tak jarang mereka mencoba-coba untuk membolos lagi. Jika

penyebab banyaknya membolos adalah faktor tersebut, maka penanganan
dapat dilakukan dengan melakukan penegakan disiplin sekolah. Peraturan
sekolah harus lebih jelas dengan sanksi-sanksi yang dipaparkan secara
eksplisit, termasuk peraturan mengenai presensi siswa sehingga perilaku
membolos dapat diminimalkan.
Tugas pihak sekolah dalam membantu merumuskan perilaku
membolos adalah mengusahakan kondisi sekolah hingga nyaman bagi siswa-siswanya. Kondisi ini meliputi proses belajar mengajar di kelas,
proses administrasi serta informal di luar kelas. Dalam setting sekolah
guru memiliki peran penting pada perilaku siswa termasuk perilaku
membolos. Jika guru tidak memperhatikan siswanya dengan baik dan
hanya berorientasi pada penyampaian materi pelajaran di kelas, peluang
perilaku membolos pada siswa semakin besar karena siswa tidak
merasakan menariknya pergi ke sekolah

Sabtu, 19 Januari 2013

Ciri-Ciri dan Perbedaan Antara Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini

BAB I
PENDAHULUAN

Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar sepanjang rentang pertumbuhan dan perkembangan kehidupan manusia.Pada masa usia dini, semua potensi anak berkembang sangat cepat. Seorang anak bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, karena ia mempunyai sifat berlainan dari orang dewasa. Ia harus tumbuh dan berkembang sampai dewasa agar dapat berguna bagi masyarakat. Walaupun pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu, seorang anak dalam banyak hal bergantung kepada orang dewasa, misalnya mengenai makan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit dan sebagainya. Oleh karena itu semua orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang, misalnya keperluan dan lingkungan anak pada waktu tertentu agar anak dapat tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya.

Sebuah organ yang tumbuh berarti organ itu akan menjadi besar, karena sel-sel dan jaringan di antara sel bertambah banyak. Selama pembiakan, sel berkembang menjadi sebuah alat (organ) dengan fungsi tertentu. Pada permulaannya, organ ini masih sederhana dan fungsinya belum sempurna. Lambat laun organ tersebut dengan fungsinya akan tumbuh dan berkembang menjadi organ yang matang, seperti yang diperlukan orang dewasa. Dengan demikian pertumbuhan, perkembangan dan kematangan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain.

Untuk perkembangan yang normal diperlukan pertumbuhan yang selalu bersamaan dengan kematangan fungsi. Untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimum diperlukan berbagai faktor misalnya makanan harus disesuaikan dengan keperluan anak yang sedang tumbuh. Penyakit infeksi akut maupun kronis menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga pencegahan penyakit menular merupakan hal yang penting, di samping diperlukan bimbingan, pembinaan, perasaan aman dan kasih sayang dari ayah dan ibu yang hidup rukun, bahagia dan sejahtera dalam lingkungan yang sehat.

Sebelum bayi lahir terdapat pertumbuhan dan perkembangan yang cepat sekali, yaitu dari seorang makhluk yang terdiri hanya dari satu sel sampai terjadi seorang bayi yang setelah dilahirkan dapat hidup sendiri terpisah dari ibunya. Triwulan pertama masa embrio sangat penting, karena merupakan masa pembentukan organ dan beberapa organ telah mulai bekerja. Bila dalam masa ini pertumbuhan embrio dipengaruhi oleh obat, penyakit virus atau radiasi, maka akan terjadi perubahan pada organ yang sedang tumbuh tersebut yang selanjutnya akan menyebabkan kelainan bawaan.

Dalam triwulan berikutnya janin lebih tahan, beberapa organ telah selesai pertumbuhannya. Pada masa ini terutama terjadi perkembangan fungsi dan panjang janin juga bertambah. Akhir bulan keempat panjang janin 35 cm (kira-kira 70% dari panjang badan bayi baru lahir). Selama triwulan terakhir, berat badan bertambah dengan cepat sekali dan terutama terdapat penambahan jaringan lemak di bawah kulit. Bayi lahir dengan berat rata-rata 3000 gram dan panjang badan 48 cm di Indonesia, sedangkan di negara maju berat badan rata-rata bayi baru lahir adalah 3300 gram dan panjang 50 cm.

Pada bayi baru lahir besar kepala merupakan 1/4 panjang badan, sedangkan anggota gerak kira-kira 1/4 panjang badan. Besar kepala orang dewasa hanya 1/8 panjang badannya dan anggota geraknya 1/2 panjang badannya. Pada umur 2 tahun, umbilicus merupakan pusat badan, sedangkan pada orang dewasa pusat badan adalah simfisis. Berat fetus 90% terdiri dari air, sedangkan pada bayi baru lahir 70-80% dan pada orang dewasa 50%. Setelah bayi lahir, berat badan akan menurun karena kurangnya minum, kehilangan cairan tubuh melalui kencing, pernafasan kulit dan mekonium. Penurunan fisiologis ini dapat mencapai 10% dari berat badan waktu lahir. Sesudah 10-14 hari berat badan waktu lahir dapat dicapai kembali. Ciri khas dari anak ialah ia selalu berubah baik secara jasmaniah maupun secara fungsionil.

Untuk itulah makalah ini kami susun untuk membantu memahami psikologi perkembangan yang terjadi pada anak usia dini. Makaah ini perlu dibaca oleh para mahasiswa maupun para dosen, agar dapat mengerti cirri-ciri, tugas dan perbedaan persamaan perkembangan dan pertumbuhan anak.


BAB II
PEMBAHASAN

1. CIRI-CIRI PERKEMBANGAN
Ciri – ciri perkembangan secara umum yaitu :
a. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ – organ tubuh) dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi)
b. Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi tubuh anak beubah sesuai dengan fase perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi kerealitas)
c. Lenyapnya tanda – tanda yang lam; tanda - tanda fisik (lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar anak – anak) seiring bertambahnya usia) aspek psikis (lenyapnya gerak – gerik kanak – kanak dan perilaku impulsif).
d. Diperolehnya tanda – tanda yang baru; tanda – tanda fisik (pergantian gigi dan karakter seks pada usia remaja) tanda – tanda psikis (berkembangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis)

2. CIRI DAN PRINSIP TUMBUH KEMBANGANAK

a. Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai
berikut:
1). Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi.
Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
2). Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
3). Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.

4). Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.
5). Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:
a). Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).
b). Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).

6). Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak
mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.

b. Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1) Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya, sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.
2). Pola perkembangan dapat diramalkan.
 Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.


3. CIRI-CIRI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI , BEDASARKAN ASPEK-ASPEKNYA

a. Perkembangan Moral
1). Mampu merasakan kasih sayang, melalui rangkulan dan pelukan
2). Meniru sikap, nilai dan perilaku orang tua
3). Menghargai memberi dan menerima
4). Mencoba memahami arti orang dan lingkungan disekitarnya

b. Perkembangan Fisik
1). Pertumbuhan fisik yang cukup pesat
2). Mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam prilaku motorik
3). Energik dan aktif
4). Membedakan perabaan
5). Masih memerlukan waktu tidur yang banyak
6). Tertarik pada makanan

c. Perkembangan Bahasa
1). Menyatakan maksud dalam kalimat yang terdiri dari 4 sampai 10 kata
2). Mengetahui dan meniru suara-suara
3). Mengerti terhadap kalimat perintah
4). Mengajukan pertanyaan
5). Menyebutkan nama-nama benda dan fungsi
6). Memecahkan masalah dengan berdialog

d. Perkembangan Kognitif
1). Mengelompokkan benda-benda yang sejenis
2). Mengemlompokkan bentuk
3). Membedakan rasa
4). Membedakan bau
5). Membedakan warna
6). Menyebutkan dan mengenal bilangan (1 –10)
7). Rasa inign tahu yang tinggi
8). Imajinatif

e. Perkembangan Sosial dan Emosi
1). Mengenal aturan
2). Orientasi bermain
3). Egosentris
4). Belajar tentang kerja sama dan berbagi
5). Belajar ke kamar mandi sendiri (Toilet training)
6). Selalu ingin mencoba sendiri
7). Menunjukkan ekspresi emosi
8). Responsif terhadap dorongan dan pujian
9). Mengembangkan konsep diri
10) Belajar menerima tanggung jawab pribadi dan kemandirian

f. Perkembangan Seni
1). Mendengarkan musik
2). Mengikuti irama
3). Bernyanyi
4). Mencipatakan irama
5). Menggambar.


4. CIRI-CIRI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

Dalam peristiwa pertumbuhan dan perkembangan anak memiliki berbagai ciri khas yang membedakan komponen satu dengan yang lain.

a. Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1). Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalani hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain.

2). Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.

3). Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.

4). Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.

b. Perkembangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1). Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin.

2). Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian distal.

3). Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.

4). Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda.

5). Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan perkembangan harus melewati tahap demi tahap (Narendra, 2002).

5. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN

a. Robert J.Havighurs

Tugas perkembangan menurut Robert J. Havighurs adalah sebagian tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dalam keidupan individu, yang merupakan keberhasilan yang dapat memberikan kebahagiaan serta memberikan jalan bagi tugas-tugas berikutnya. Kegagalan akan menimbulkan kekecewaan bagi individu, penolakan oleh masyarakat dan kesulitan untuk tugas perkembangan berikutnya.


1). Tugas Perkembangan Pada Masa Kanak-Kanak

a). Belajar berjalan.
b). Belajar makan makanan padat.
c). Belajar mengendalikan gerakan badan.
d). Mempelajari peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya.
e). Memperoleh stabilitas fisiologi.
f). Membentuk konsep-konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik.
g).Belajar menggabungkan diri secara emosional dengan orang tua, kakak adik, dan orang lain.
h). Belajar membedakan yang benar dan salah.


2). Tugas Perkembangan Pada Masa Anak

a).Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan tertentu.
b).Membentuk sikap tertentu terhadap diri sendiri sebagai organism yang sedang tumbuh.
c).Belajar bergaul secara rukun dengan teman sebaya.
d).Mempelajari peranan yang sesuai dengan jenis kelamin.
e).Membina keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
f).Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan.
g).Membentuk kata hati moralitas dan nilai-nilai.
h).Memperoleh kebebasan diri.
i).Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompokelompok dan lembaga sosial.

b. Tugas Perkembangan Menurut Collins

Menurut Collins, Tugas Perkembangan Pada Masa Anak:

1). Aspek Fisik, meningkatkan kekuatan dan koordinasi otot, yaitu meningkatkan kemampuan beberapa aktivitas dan tugas fisik.
2). Aspek Kognisi, pada taraf operasional konkret, berfokus pada kejadian saat ini, menambah pengetahuan dan keterampilan baru, mengembangkan perasaan mampu ( self efficacy).
3). Aspek Sosial, a). mencapai bentuk relasi yang tepat dengan keluarga, teman, dan lingkungan; b). mempertahankan harga diri yang sudah dicapai; c). mampu mengkompromikan antara tuntutan konformitas; dan d). mencapai identitas diri yang memadai dan adekuat.

6. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENYELESAIAN TUGAS PERKEMBANGAN

a. Faktor Pendukung Penyelesaian Tugas Perkembangan
Faktor-faktor yang mendukung penyelesaian tugas perkembangan ialah :
1). Tingkat perkembangan yang normal,
2). Kesempatan-kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan tersebut dengan arahan dan bimbingan yang tepat.
3). Motivasi yang tinggi,
4). Kesehatan fisik yang baik dan tidak memiliki ketunaan secara fisik,
5). Tingkat kecerdasan yang memadai,
6). Kreativitas.


b. Faktor Penghambat Penyelesaian Tugas Perkembangan
Faktor-faktor yang menghambat penyelesaian tugas perkembangan ialah :
1). Tingkat perkembangan yang mundur,
2). Tidak mendapat kesempatan yang cukup untuk belajar dan tidak mendapat bimbingan dan arahan yang tepat,
3). Tidak ada motivasi,
4). Kesehatan yang buruk,
5). Cacat Tubuh,
6). Tingkat kecerdasan yang rendah.




7. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Seperti yang telah kita ketahui bahwa Perkembangan (Development) adalah rangkaian perubahan sepanjang rentang kehidupan manusia, yang bersifat progresif, teratur, berkesinambungan dan akumulatif, yang menyangkut segi kuantitatif dan kualitatif, sebagai hasil interaksi antara maturasi dan proses belajar. Sedangkan Pertumbuhan (Growth) merupakan perubahan ukuran organisme karena bertambahnya sel-sel dalam setiap tubuh organisme yang tidak bisa diukur oleh alat ukur atau bersifat kuantitatif. Atau secara bahasanya perubahan ukuran organisme dari kecil menjadi besar.
Maka Dapat kita simpulkan bahwa perbedaan antara perkembangan (Development) dengan pertumbuhan (Growth) terletak pada sifat yang berlangsung pada kedua proses tersebut, dalam hal ini pertumbuhan bersifat kuantitatif sedangkan perkembangan merupakan proses yang lebih kompleks meliputi kualitatif dan kuantitatif. Serta dapat kita tarik kesimpulan bahwa pertumbuhan merupakan salah satu bagian dari proses perkembangan, karena proses pertumbuhan individu mengikuti proses perkembangan yang bersifat kualitatif.

Kematangan (Maturation)
Kematangan seseorang merupakan salah satu bagian dari proses perkembangan individu, perkembangan akan senantiasa diikuti oleh kematangan secara bertahap dan menjadi kompleksitas dalam proses kematangan itu sendiri. Hal ini bertahap, diukur oleh fase usia serta proses perkembangannya, sehingga seorang individu akan memperoleh kematangan sesuai dengan periode usia yang telah dicapainya. Tahap dalam perkembangan di ikuti oleh kematangan, sehingga kematangan seorang individu diukur dari tahap mana ia telah berkembang. Kematangan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu lingkungan, proses belajar, serta proses perkembangan individu tersebut.
Kematangan seorang individu meliputi kematangan fisik atau biologis serta kematangan psikis atau psikologis. Kematangan fisik atau biologis seseorang merupakan proses yang berlangsung secara alami dan berkesinambungan, proses kematangan ini berkaitan erat dengan proses pertumbuhan seperti pertumbuhan tinggi badan, pertumbuhan tulang – tulang, pertumbuhan organ – organ seksual, tumbuhnya rambut di bagian bagian tertentu, dan pertumbuhan fisik lainnya. Sedangkan kematangan psikis meliputi kematangan cara berpikir, bergaul, kritis, berperasaan, ketertarikan pada lawan jenis, dan kematangan psikis lainnya.

Belajar (Learning)

Belajar merupakan proses pencarian informasi dan ilmu pengetahuan serta proses pemahaman sesuatu yang bersifat kompleks meliputi bidang pengetahuan, bersosial, serta penghayatan arti kehidupan. Proses ini sebagai pengisi dan penunjang kelangsungan hidup bergaul, bermasyarakat, dan penunjang proses berjalannya kehidupan. Proses belajar ini berjalan dari masa pre natal hingga dewasa, proses ini merupakan proses tanpa batas karena sepanjang hidup seorang individu akan senantiasa mengalami proses ini, karena penyerapan informasi ini terus berlanjut sampai seseorang itu mati. Proses belajar ini adalah salah satu dari tugas – tugas dari perkembangan seorang individu, proses belajar ini bertahap pada tiap – tiap fase perkembangan, dan merupakan tugas perkembangan (Development task). Proses ini merupakan proses yang paling berpengaruh terhadap pembentukan karakter seorang individu, jika proses ini berjalan dengan baik maka pembentukan karakter serta perilaku seorang individu tersebut akan baik juga, dan proses belajar ini berpengaruh terhadap kamatangan seorang individu (Maturation).


BAB III


KESIMPULAN

Setiap manusia, baik pada masa kanak-kanak, pada masa remaja bahkan pada masa dewasa, memiliki tingkatan pertumbuhan yang akan terjadi dalam menuju kedewasaannya. Dan pertumbuhan itu akan terjadi secara bertahap dan berangsur-angsur. Selain itu pula didalam proses pertumbuhan yang terjadi, perlu diperhatikan beberapa hal baik cirri-ciri pertumbuhan serta tugas masing-masing dalam tahap pertumbuhan anak. Untuk itu setiap manusia perlu memperhatikan pertumbuhan anak secara mendetail agar dalam proses pertumbuhannya, tidak mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kekerasan pada anak, yang akan mengakibatkan depresi pada anak, serta gaguan pada sistem syaraf anak.

Selasa, 15 Januari 2013

12 Langkah Mempercepat Mozilla Firefox

12 Langkah Mempercepat Mozilla Firefox

Mempercepat Mozilla Firefox
Berikut 12 Langkah Mempercepat Mozilla Firefox yang bisa anda terapkan langsung. Harap teliti jangan sampai salah isi.
  1. Ketiklah dibrowser  'about:config' di kolom address bar dan tekan Enter. Nanti keluar alert klik saja OK 
  2. Di kolom filter cari ini ‘network.http.pipelining’. Klik 2x agar berubah value menjadi ‘true’ 
  3. Kemudian cari lagi ‘network.http.pipelining.maxrequests’. Klik 2x dan rubah nilai menjadi 8 
  4. Kemudian cari lagi ‘network.http.proxy.pipelining’. Rubah value menjadi ‘true’ 
  5. Kemudian cari lagi ‘network.dns.disableIPv6’ rubah juga value menjadi ‘true’
  6. Pada halaman ‘about:config’ pilih opsi New dan klik Boolean. Tuliskan ‘content.interrupt.parsing’ pada kolom kemudian tekan OK. Pilih 'true' dan klik OK.
  7. Tuliskan ‘content.max.tokenizing.time’ pada kolom dan tekan OK. Masukkan ‘2250000’ kemudian klik OK.
  8. Tuliskan ‘content.notify.interval’ pada kolom dan tekan OK. Masukkan ‘750000’ dan tekan OK.
  9. Klik kanan pada jendela ‘about:config’ sekali lagi. Pilih opsi New kemudian pilih opsi Boolean. Tulis ‘content.notify.ontimer’ pada kolom dan tekan OK. Pilih 'true' dan tekan OK.
  10. Klik kanan pada jendela ‘about:config’ sekali lagi. Pilih opsi New kemudian pilih opsi Integer. Tuliskan ‘content.notify.backoffcount’ pada kolom dan tekan OK. Masukkan ‘5’ dan tekan OK.
  11. Pilih opsi New kemudian pilih opsi Integer. Tuliskan ‘content.switch.threshold’ pada kolom dan tekan OK. Masukkan ‘750000’ dan tekan OK.
  12. Klik kanan pada jendela ‘about:config’ sekali lagi. Pilih opsi New kemudian pilih opsi Integer. Tuliskan ‘nglayout.initialpaint.delay’ pada kolom dan tekan OK. Masukkan ‘0’ dan tekan OK.

Teori Agresi

 
Banyak ahli yang mengemukakan teori tentang agresi. Teori agresi, menurut para ahli ada yang berpendapat bahwa agresi adalah sebuah perilaku yang diturunkan (biologis), agresi adalah sebuah perilaku yang di pelajari (lingkungan) ataupun perilaku agresi karena hasil dari sebuah keputusan (kognitif).
Menurut Sarwono (2002), teori agresi terbagi dalam beberapa kelompok, yaitu:
Teori Bawaan
Teori Bawaan atau bakat ini terdiri atas teori Psikoanalisa dan teori Biologi.
  1. Teori Naluri --- Freud dalam teori Psikoanalisis klasiknya mengemukakan bahwa agresi adalah satu dari dua naluri dasar manusia. Naluri agresi atau tanatos ini merupakan pasangan dari naluri seksual atau eros. Naluri seks berfungsi untuk melanjutkan keturunan sedangkan naluri agresi berfungsi mempertahankan jenis. Kedua naluri tersebut berada dalam alam ketidaksadaran, khususnya pada bagian dari kepribadian yang disebut Id yang pada prinsipnya selalu ingin agar kemauannya dituruti (prinsip kesenangan atau Pleasure Principle) dan terletak pada bagian lain dari kepribadian yang dinamakan Super Ego yang mewakili norma-norma yang ada dalam masyarakat dan Ego yang berhadapan dengan kenyataan.
  2. Teori Biologi --- Teori biologi ini menjelaskan perilaku agresi, baik dari proses faal maupun teori genetika (illmu keturunan). Proses faal adalah proses tertentu yang terjadi otak dan susunan saraf pusat. Menurut tim American Psychological Association (1993), kenakalan remaja lebih banyak terdapat pada remaja pria, karena jumlah testosteron meningkat sejak usia 25 tahun. Produksi testosteron yang lebih besar ditemukan pada remaja dan dewasa yang nakal, terlibat kejahatan, peminum, dan penyalah guna obat dibanding pada remaja dan dewasa biasa.
Teori Lingkungan
Inti dari teori lingkungan adalah perilaku agresi merupakan reaksi terhadap peristiwa atau stimulus yang terjadi di lingkungan.
  1. Teori Frustrasi-Agresi Klasik, yaitu: agresi dipicu oleh frustrasi. Frustrasi artinya adalah hambatan terhadap pencapaian suatu tujuan. Berdasarkan teori tersebut, agresi merupakan pelampiasan dari perasaan frustrasi.
  2. Teori Frustrasi-Agresi Baru, yaitu: frustrasi menimbulkan kemarahan dan emosi, kondisi marah tersebut memicu agresi. Marah timbul jika sumber frustrasi dinilai mempunyai alternatif perilaku lain daripada yang menimbulkan frustrasi itu.
  3. Teori Belajar Sosial, yaitu lebih memperhatikan faktor tarikan dari luar. Bandura menekankan kenyataan bahwa perilaku agresi, perbuatan yang berbahaya, perbuatan yang tidak pasti dapat dikatakan sebagai hasil bentuk dari pelajaran perilaku sosial. Bandura menerangkan agresi dapat dipelajari dan terbentuk pada individu- individu hanya dengan meniru atau mencontoh agresi yang dilakukan oleh orang lain atau model yang diamatinya, walaupun hanya sepintas dan tanpa penguatan.
Teori Kognitif
Teori kognitif ini memusatkan proses yang terjadi pada kesadaran dalam membuat penggolongan (kategorisasi), pemberian sifat-sifat (atribusi), penilaian, dan pembuatan keputusan.

Alasan Kenapa Orang Merokok

 
 
 
 
1. Bantuan penghilang stres
Bagi orang-orang yang tidak menderita penyakit mental berat, rokok mungkin masih menjadi suatu bentuk pengobatan diri sendiri. Misalnya, tentara yang mencoba merokok untuk menghadapi stres di medan perang.

Banyak orang yang merasa stresnya hilang setelah menghisap rokok. Sayangnya, pecandu menjadi tidak mudah lepas dari rokok setelah stres berlalu. Alat yang digunakan untuk mengurangi stres tiba-tiba menjadi stressor dalam dirinya sendiri.

2. Pengaruh iklan dan film
Iklan dan media seperti film dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada pemirsa yang menonton. Karakter utama dalam iklan rokok atau film yang menampilkan aktor sedang merokok dapat memiliki pengaruh yang sama seperti fashion atau gadget trendi.

Studi menunjukkan bahwa ketika pemirsa muda melihat karakter utama merokok, mereka lebih cenderung melihat rokok sebagai sesuatu yang diterima secara sosial, gaya dan diinginkan. Inilah yang akhirnya membuat orang mulai mencoba-coba rokok dan ketagihan.

3. Obat untuk diri sendiri

Bagi beberapa orang, merokok pada dasarnya adalah sebuah cara untuk mengobati diri karena penyakit yang menyebabkan ketegangan dan rasa sakit. Pasien yang menderita beberapa bentuk penyakit mental, seperti depresi atau gangguan kecemasan, mungkin memerlukan rokok untuk membantu mengurangi beberapa gejala.

4. Pengaruh genetik
Seperti halnya alergi dan kanker, mutasi halus dalam gen seseorang dapat menyebabkan perbedaan antara penyakit kesehatan. Penelitian genetik medis mulai menunjukkan bahwa kecanduan, termasuk kecanduan nikotin, memiliki pengaruh dari komponen genetik dalam tubuhnya.

5. Melihat orang tua yang merokok
Anak-anak yang orangtuanya perokok lebih mungkin juga menjadi seorang perokok aktif, dibandingkan dengan orangtua non perokok atau sudah berhenti merokok.

Menurut beberapa penelitian, pilihan orangtua untuk merokok akan membuat anaknya berisiko dua kali lipat untuk menjadi perokok aktif juga.

 
6. Tekanan dari teman sebaya
Alasan terbesar remaja mulai mencoba rokok adalah karena tekanan dari teman sebaya. Pada masa-masa pubertas atau remaja, peran orangtua sangat dibutuhkan untuk dapat membuat remaja merasa nyaman sehingga tidak mudah terpengaruh oleh teman sebayanya.


7. Penghargaan sosial
Di kalangan remaja, banyak yang mulai merokok karena pengaruh lingkungan dan adanya penghargaan sosial. Artinya, orang yang merokok dianggap lebih gaul dan mudah diterima dalam suatu kelompok tertentu. Sebaliknya, non perokok justru dianggap cupu dan tak jarang justru dikucilkan.