BAB I
PENDAHULUAN
Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar sepanjang rentang pertumbuhan dan perkembangan kehidupan manusia.Pada masa usia dini, semua potensi anak berkembang sangat cepat. Seorang anak bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, karena ia mempunyai sifat berlainan dari orang dewasa. Ia harus tumbuh dan berkembang sampai dewasa agar dapat berguna bagi masyarakat. Walaupun pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu, seorang anak dalam banyak hal bergantung kepada orang dewasa, misalnya mengenai makan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit dan sebagainya. Oleh karena itu semua orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang, misalnya keperluan dan lingkungan anak pada waktu tertentu agar anak dapat tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya.
Sebuah organ yang tumbuh berarti organ itu akan menjadi besar, karena sel-sel dan jaringan di antara sel bertambah banyak. Selama pembiakan, sel berkembang menjadi sebuah alat (organ) dengan fungsi tertentu. Pada permulaannya, organ ini masih sederhana dan fungsinya belum sempurna. Lambat laun organ tersebut dengan fungsinya akan tumbuh dan berkembang menjadi organ yang matang, seperti yang diperlukan orang dewasa. Dengan demikian pertumbuhan, perkembangan dan kematangan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain.
Untuk perkembangan yang normal diperlukan pertumbuhan yang selalu bersamaan dengan kematangan fungsi. Untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimum diperlukan berbagai faktor misalnya makanan harus disesuaikan dengan keperluan anak yang sedang tumbuh. Penyakit infeksi akut maupun kronis menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga pencegahan penyakit menular merupakan hal yang penting, di samping diperlukan bimbingan, pembinaan, perasaan aman dan kasih sayang dari ayah dan ibu yang hidup rukun, bahagia dan sejahtera dalam lingkungan yang sehat.
Sebelum bayi lahir terdapat pertumbuhan dan perkembangan yang cepat sekali, yaitu dari seorang makhluk yang terdiri hanya dari satu sel sampai terjadi seorang bayi yang setelah dilahirkan dapat hidup sendiri terpisah dari ibunya. Triwulan pertama masa embrio sangat penting, karena merupakan masa pembentukan organ dan beberapa organ telah mulai bekerja. Bila dalam masa ini pertumbuhan embrio dipengaruhi oleh obat, penyakit virus atau radiasi, maka akan terjadi perubahan pada organ yang sedang tumbuh tersebut yang selanjutnya akan menyebabkan kelainan bawaan.
Dalam triwulan berikutnya janin lebih tahan, beberapa organ telah selesai pertumbuhannya. Pada masa ini terutama terjadi perkembangan fungsi dan panjang janin juga bertambah. Akhir bulan keempat panjang janin 35 cm (kira-kira 70% dari panjang badan bayi baru lahir). Selama triwulan terakhir, berat badan bertambah dengan cepat sekali dan terutama terdapat penambahan jaringan lemak di bawah kulit. Bayi lahir dengan berat rata-rata 3000 gram dan panjang badan 48 cm di Indonesia, sedangkan di negara maju berat badan rata-rata bayi baru lahir adalah 3300 gram dan panjang 50 cm.
Pada bayi baru lahir besar kepala merupakan 1/4 panjang badan, sedangkan anggota gerak kira-kira 1/4 panjang badan. Besar kepala orang dewasa hanya 1/8 panjang badannya dan anggota geraknya 1/2 panjang badannya. Pada umur 2 tahun, umbilicus merupakan pusat badan, sedangkan pada orang dewasa pusat badan adalah simfisis. Berat fetus 90% terdiri dari air, sedangkan pada bayi baru lahir 70-80% dan pada orang dewasa 50%. Setelah bayi lahir, berat badan akan menurun karena kurangnya minum, kehilangan cairan tubuh melalui kencing, pernafasan kulit dan mekonium. Penurunan fisiologis ini dapat mencapai 10% dari berat badan waktu lahir. Sesudah 10-14 hari berat badan waktu lahir dapat dicapai kembali. Ciri khas dari anak ialah ia selalu berubah baik secara jasmaniah maupun secara fungsionil.
Untuk itulah makalah ini kami susun untuk membantu memahami psikologi perkembangan yang terjadi pada anak usia dini. Makaah ini perlu dibaca oleh para mahasiswa maupun para dosen, agar dapat mengerti cirri-ciri, tugas dan perbedaan persamaan perkembangan dan pertumbuhan anak.
BAB II
PEMBAHASAN
1. CIRI-CIRI PERKEMBANGAN
Ciri – ciri perkembangan secara umum yaitu :
a. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ – organ tubuh) dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi)
b. Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi tubuh anak beubah sesuai dengan fase perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi kerealitas)
c. Lenyapnya tanda – tanda yang lam; tanda - tanda fisik (lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar anak – anak) seiring bertambahnya usia) aspek psikis (lenyapnya gerak – gerik kanak – kanak dan perilaku impulsif).
d. Diperolehnya tanda – tanda yang baru; tanda – tanda fisik (pergantian gigi dan karakter seks pada usia remaja) tanda – tanda psikis (berkembangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis)
2. CIRI DAN PRINSIP TUMBUH KEMBANGANAK
a. Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai
berikut:
1). Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi.
Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
2). Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
3). Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
4). Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.
5). Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:
a). Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).
b). Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).
6). Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak
mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.
b. Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1) Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya, sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.
2). Pola perkembangan dapat diramalkan.
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.
3. CIRI-CIRI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI , BEDASARKAN ASPEK-ASPEKNYA
a. Perkembangan Moral
1). Mampu merasakan kasih sayang, melalui rangkulan dan pelukan
2). Meniru sikap, nilai dan perilaku orang tua
3). Menghargai memberi dan menerima
4). Mencoba memahami arti orang dan lingkungan disekitarnya
b. Perkembangan Fisik
1). Pertumbuhan fisik yang cukup pesat
2). Mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam prilaku motorik
3). Energik dan aktif
4). Membedakan perabaan
5). Masih memerlukan waktu tidur yang banyak
6). Tertarik pada makanan
c. Perkembangan Bahasa
1). Menyatakan maksud dalam kalimat yang terdiri dari 4 sampai 10 kata
2). Mengetahui dan meniru suara-suara
3). Mengerti terhadap kalimat perintah
4). Mengajukan pertanyaan
5). Menyebutkan nama-nama benda dan fungsi
6). Memecahkan masalah dengan berdialog
d. Perkembangan Kognitif
1). Mengelompokkan benda-benda yang sejenis
2). Mengemlompokkan bentuk
3). Membedakan rasa
4). Membedakan bau
5). Membedakan warna
6). Menyebutkan dan mengenal bilangan (1 –10)
7). Rasa inign tahu yang tinggi
8). Imajinatif
e. Perkembangan Sosial dan Emosi
1). Mengenal aturan
2). Orientasi bermain
3). Egosentris
4). Belajar tentang kerja sama dan berbagi
5). Belajar ke kamar mandi sendiri (Toilet training)
6). Selalu ingin mencoba sendiri
7). Menunjukkan ekspresi emosi
8). Responsif terhadap dorongan dan pujian
9). Mengembangkan konsep diri
10) Belajar menerima tanggung jawab pribadi dan kemandirian
f. Perkembangan Seni
1). Mendengarkan musik
2). Mengikuti irama
3). Bernyanyi
4). Mencipatakan irama
5). Menggambar.
4. CIRI-CIRI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
Dalam peristiwa pertumbuhan dan perkembangan anak memiliki berbagai ciri khas yang membedakan komponen satu dengan yang lain.
a. Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1). Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalani hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain.
2). Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
3). Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
4). Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.
b. Perkembangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1). Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin.
2). Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian distal.
3). Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.
4). Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda.
5). Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan perkembangan harus melewati tahap demi tahap (Narendra, 2002).
5. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
a. Robert J.Havighurs
Tugas perkembangan menurut Robert J. Havighurs adalah sebagian tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dalam keidupan individu, yang merupakan keberhasilan yang dapat memberikan kebahagiaan serta memberikan jalan bagi tugas-tugas berikutnya. Kegagalan akan menimbulkan kekecewaan bagi individu, penolakan oleh masyarakat dan kesulitan untuk tugas perkembangan berikutnya.
1). Tugas Perkembangan Pada Masa Kanak-Kanak
a). Belajar berjalan.
b). Belajar makan makanan padat.
c). Belajar mengendalikan gerakan badan.
d). Mempelajari peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya.
e). Memperoleh stabilitas fisiologi.
f). Membentuk konsep-konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik.
g).Belajar menggabungkan diri secara emosional dengan orang tua, kakak adik, dan orang lain.
h). Belajar membedakan yang benar dan salah.
2). Tugas Perkembangan Pada Masa Anak
a).Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan tertentu.
b).Membentuk sikap tertentu terhadap diri sendiri sebagai organism yang sedang tumbuh.
c).Belajar bergaul secara rukun dengan teman sebaya.
d).Mempelajari peranan yang sesuai dengan jenis kelamin.
e).Membina keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
f).Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan.
g).Membentuk kata hati moralitas dan nilai-nilai.
h).Memperoleh kebebasan diri.
i).Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompokelompok dan lembaga sosial.
b. Tugas Perkembangan Menurut Collins
Menurut Collins, Tugas Perkembangan Pada Masa Anak:
1). Aspek Fisik, meningkatkan kekuatan dan koordinasi otot, yaitu meningkatkan kemampuan beberapa aktivitas dan tugas fisik.
2). Aspek Kognisi, pada taraf operasional konkret, berfokus pada kejadian saat ini, menambah pengetahuan dan keterampilan baru, mengembangkan perasaan mampu ( self efficacy).
3). Aspek Sosial, a). mencapai bentuk relasi yang tepat dengan keluarga, teman, dan lingkungan; b). mempertahankan harga diri yang sudah dicapai; c). mampu mengkompromikan antara tuntutan konformitas; dan d). mencapai identitas diri yang memadai dan adekuat.
6. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENYELESAIAN TUGAS PERKEMBANGAN
a. Faktor Pendukung Penyelesaian Tugas Perkembangan
Faktor-faktor yang mendukung penyelesaian tugas perkembangan ialah :
1). Tingkat perkembangan yang normal,
2). Kesempatan-kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan tersebut dengan arahan dan bimbingan yang tepat.
3). Motivasi yang tinggi,
4). Kesehatan fisik yang baik dan tidak memiliki ketunaan secara fisik,
5). Tingkat kecerdasan yang memadai,
6). Kreativitas.
b. Faktor Penghambat Penyelesaian Tugas Perkembangan
Faktor-faktor yang menghambat penyelesaian tugas perkembangan ialah :
1). Tingkat perkembangan yang mundur,
2). Tidak mendapat kesempatan yang cukup untuk belajar dan tidak mendapat bimbingan dan arahan yang tepat,
3). Tidak ada motivasi,
4). Kesehatan yang buruk,
5). Cacat Tubuh,
6). Tingkat kecerdasan yang rendah.
7. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Seperti yang telah kita ketahui bahwa Perkembangan (Development) adalah rangkaian perubahan sepanjang rentang kehidupan manusia, yang bersifat progresif, teratur, berkesinambungan dan akumulatif, yang menyangkut segi kuantitatif dan kualitatif, sebagai hasil interaksi antara maturasi dan proses belajar. Sedangkan Pertumbuhan (Growth) merupakan perubahan ukuran organisme karena bertambahnya sel-sel dalam setiap tubuh organisme yang tidak bisa diukur oleh alat ukur atau bersifat kuantitatif. Atau secara bahasanya perubahan ukuran organisme dari kecil menjadi besar.
Maka Dapat kita simpulkan bahwa perbedaan antara perkembangan (Development) dengan pertumbuhan (Growth) terletak pada sifat yang berlangsung pada kedua proses tersebut, dalam hal ini pertumbuhan bersifat kuantitatif sedangkan perkembangan merupakan proses yang lebih kompleks meliputi kualitatif dan kuantitatif. Serta dapat kita tarik kesimpulan bahwa pertumbuhan merupakan salah satu bagian dari proses perkembangan, karena proses pertumbuhan individu mengikuti proses perkembangan yang bersifat kualitatif.
Kematangan (Maturation)
Kematangan seseorang merupakan salah satu bagian dari proses perkembangan individu, perkembangan akan senantiasa diikuti oleh kematangan secara bertahap dan menjadi kompleksitas dalam proses kematangan itu sendiri. Hal ini bertahap, diukur oleh fase usia serta proses perkembangannya, sehingga seorang individu akan memperoleh kematangan sesuai dengan periode usia yang telah dicapainya. Tahap dalam perkembangan di ikuti oleh kematangan, sehingga kematangan seorang individu diukur dari tahap mana ia telah berkembang. Kematangan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu lingkungan, proses belajar, serta proses perkembangan individu tersebut.
Kematangan seorang individu meliputi kematangan fisik atau biologis serta kematangan psikis atau psikologis. Kematangan fisik atau biologis seseorang merupakan proses yang berlangsung secara alami dan berkesinambungan, proses kematangan ini berkaitan erat dengan proses pertumbuhan seperti pertumbuhan tinggi badan, pertumbuhan tulang – tulang, pertumbuhan organ – organ seksual, tumbuhnya rambut di bagian bagian tertentu, dan pertumbuhan fisik lainnya. Sedangkan kematangan psikis meliputi kematangan cara berpikir, bergaul, kritis, berperasaan, ketertarikan pada lawan jenis, dan kematangan psikis lainnya.
Belajar (Learning)
Belajar merupakan proses pencarian informasi dan ilmu pengetahuan serta proses pemahaman sesuatu yang bersifat kompleks meliputi bidang pengetahuan, bersosial, serta penghayatan arti kehidupan. Proses ini sebagai pengisi dan penunjang kelangsungan hidup bergaul, bermasyarakat, dan penunjang proses berjalannya kehidupan. Proses belajar ini berjalan dari masa pre natal hingga dewasa, proses ini merupakan proses tanpa batas karena sepanjang hidup seorang individu akan senantiasa mengalami proses ini, karena penyerapan informasi ini terus berlanjut sampai seseorang itu mati. Proses belajar ini adalah salah satu dari tugas – tugas dari perkembangan seorang individu, proses belajar ini bertahap pada tiap – tiap fase perkembangan, dan merupakan tugas perkembangan (Development task). Proses ini merupakan proses yang paling berpengaruh terhadap pembentukan karakter seorang individu, jika proses ini berjalan dengan baik maka pembentukan karakter serta perilaku seorang individu tersebut akan baik juga, dan proses belajar ini berpengaruh terhadap kamatangan seorang individu (Maturation).
BAB III
KESIMPULAN
Setiap manusia, baik pada masa kanak-kanak, pada masa remaja bahkan pada masa dewasa, memiliki tingkatan pertumbuhan yang akan terjadi dalam menuju kedewasaannya. Dan pertumbuhan itu akan terjadi secara bertahap dan berangsur-angsur. Selain itu pula didalam proses pertumbuhan yang terjadi, perlu diperhatikan beberapa hal baik cirri-ciri pertumbuhan serta tugas masing-masing dalam tahap pertumbuhan anak. Untuk itu setiap manusia perlu memperhatikan pertumbuhan anak secara mendetail agar dalam proses pertumbuhannya, tidak mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kekerasan pada anak, yang akan mengakibatkan depresi pada anak, serta gaguan pada sistem syaraf anak.
PENDAHULUAN
Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar sepanjang rentang pertumbuhan dan perkembangan kehidupan manusia.Pada masa usia dini, semua potensi anak berkembang sangat cepat. Seorang anak bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, karena ia mempunyai sifat berlainan dari orang dewasa. Ia harus tumbuh dan berkembang sampai dewasa agar dapat berguna bagi masyarakat. Walaupun pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu, seorang anak dalam banyak hal bergantung kepada orang dewasa, misalnya mengenai makan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit dan sebagainya. Oleh karena itu semua orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang, misalnya keperluan dan lingkungan anak pada waktu tertentu agar anak dapat tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya.
Sebuah organ yang tumbuh berarti organ itu akan menjadi besar, karena sel-sel dan jaringan di antara sel bertambah banyak. Selama pembiakan, sel berkembang menjadi sebuah alat (organ) dengan fungsi tertentu. Pada permulaannya, organ ini masih sederhana dan fungsinya belum sempurna. Lambat laun organ tersebut dengan fungsinya akan tumbuh dan berkembang menjadi organ yang matang, seperti yang diperlukan orang dewasa. Dengan demikian pertumbuhan, perkembangan dan kematangan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain.
Untuk perkembangan yang normal diperlukan pertumbuhan yang selalu bersamaan dengan kematangan fungsi. Untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimum diperlukan berbagai faktor misalnya makanan harus disesuaikan dengan keperluan anak yang sedang tumbuh. Penyakit infeksi akut maupun kronis menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga pencegahan penyakit menular merupakan hal yang penting, di samping diperlukan bimbingan, pembinaan, perasaan aman dan kasih sayang dari ayah dan ibu yang hidup rukun, bahagia dan sejahtera dalam lingkungan yang sehat.
Sebelum bayi lahir terdapat pertumbuhan dan perkembangan yang cepat sekali, yaitu dari seorang makhluk yang terdiri hanya dari satu sel sampai terjadi seorang bayi yang setelah dilahirkan dapat hidup sendiri terpisah dari ibunya. Triwulan pertama masa embrio sangat penting, karena merupakan masa pembentukan organ dan beberapa organ telah mulai bekerja. Bila dalam masa ini pertumbuhan embrio dipengaruhi oleh obat, penyakit virus atau radiasi, maka akan terjadi perubahan pada organ yang sedang tumbuh tersebut yang selanjutnya akan menyebabkan kelainan bawaan.
Dalam triwulan berikutnya janin lebih tahan, beberapa organ telah selesai pertumbuhannya. Pada masa ini terutama terjadi perkembangan fungsi dan panjang janin juga bertambah. Akhir bulan keempat panjang janin 35 cm (kira-kira 70% dari panjang badan bayi baru lahir). Selama triwulan terakhir, berat badan bertambah dengan cepat sekali dan terutama terdapat penambahan jaringan lemak di bawah kulit. Bayi lahir dengan berat rata-rata 3000 gram dan panjang badan 48 cm di Indonesia, sedangkan di negara maju berat badan rata-rata bayi baru lahir adalah 3300 gram dan panjang 50 cm.
Pada bayi baru lahir besar kepala merupakan 1/4 panjang badan, sedangkan anggota gerak kira-kira 1/4 panjang badan. Besar kepala orang dewasa hanya 1/8 panjang badannya dan anggota geraknya 1/2 panjang badannya. Pada umur 2 tahun, umbilicus merupakan pusat badan, sedangkan pada orang dewasa pusat badan adalah simfisis. Berat fetus 90% terdiri dari air, sedangkan pada bayi baru lahir 70-80% dan pada orang dewasa 50%. Setelah bayi lahir, berat badan akan menurun karena kurangnya minum, kehilangan cairan tubuh melalui kencing, pernafasan kulit dan mekonium. Penurunan fisiologis ini dapat mencapai 10% dari berat badan waktu lahir. Sesudah 10-14 hari berat badan waktu lahir dapat dicapai kembali. Ciri khas dari anak ialah ia selalu berubah baik secara jasmaniah maupun secara fungsionil.
Untuk itulah makalah ini kami susun untuk membantu memahami psikologi perkembangan yang terjadi pada anak usia dini. Makaah ini perlu dibaca oleh para mahasiswa maupun para dosen, agar dapat mengerti cirri-ciri, tugas dan perbedaan persamaan perkembangan dan pertumbuhan anak.
BAB II
PEMBAHASAN
1. CIRI-CIRI PERKEMBANGAN
Ciri – ciri perkembangan secara umum yaitu :
a. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ – organ tubuh) dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi)
b. Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi tubuh anak beubah sesuai dengan fase perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi kerealitas)
c. Lenyapnya tanda – tanda yang lam; tanda - tanda fisik (lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar anak – anak) seiring bertambahnya usia) aspek psikis (lenyapnya gerak – gerik kanak – kanak dan perilaku impulsif).
d. Diperolehnya tanda – tanda yang baru; tanda – tanda fisik (pergantian gigi dan karakter seks pada usia remaja) tanda – tanda psikis (berkembangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis)
2. CIRI DAN PRINSIP TUMBUH KEMBANGANAK
a. Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai
berikut:
1). Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi.
Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
2). Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
3). Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
4). Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.
5). Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:
a). Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).
b). Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).
6). Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak
mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.
b. Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1) Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya, sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.
2). Pola perkembangan dapat diramalkan.
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.
3. CIRI-CIRI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI , BEDASARKAN ASPEK-ASPEKNYA
a. Perkembangan Moral
1). Mampu merasakan kasih sayang, melalui rangkulan dan pelukan
2). Meniru sikap, nilai dan perilaku orang tua
3). Menghargai memberi dan menerima
4). Mencoba memahami arti orang dan lingkungan disekitarnya
b. Perkembangan Fisik
1). Pertumbuhan fisik yang cukup pesat
2). Mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam prilaku motorik
3). Energik dan aktif
4). Membedakan perabaan
5). Masih memerlukan waktu tidur yang banyak
6). Tertarik pada makanan
c. Perkembangan Bahasa
1). Menyatakan maksud dalam kalimat yang terdiri dari 4 sampai 10 kata
2). Mengetahui dan meniru suara-suara
3). Mengerti terhadap kalimat perintah
4). Mengajukan pertanyaan
5). Menyebutkan nama-nama benda dan fungsi
6). Memecahkan masalah dengan berdialog
d. Perkembangan Kognitif
1). Mengelompokkan benda-benda yang sejenis
2). Mengemlompokkan bentuk
3). Membedakan rasa
4). Membedakan bau
5). Membedakan warna
6). Menyebutkan dan mengenal bilangan (1 –10)
7). Rasa inign tahu yang tinggi
8). Imajinatif
e. Perkembangan Sosial dan Emosi
1). Mengenal aturan
2). Orientasi bermain
3). Egosentris
4). Belajar tentang kerja sama dan berbagi
5). Belajar ke kamar mandi sendiri (Toilet training)
6). Selalu ingin mencoba sendiri
7). Menunjukkan ekspresi emosi
8). Responsif terhadap dorongan dan pujian
9). Mengembangkan konsep diri
10) Belajar menerima tanggung jawab pribadi dan kemandirian
f. Perkembangan Seni
1). Mendengarkan musik
2). Mengikuti irama
3). Bernyanyi
4). Mencipatakan irama
5). Menggambar.
4. CIRI-CIRI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
Dalam peristiwa pertumbuhan dan perkembangan anak memiliki berbagai ciri khas yang membedakan komponen satu dengan yang lain.
a. Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1). Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalani hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain.
2). Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
3). Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
4). Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.
b. Perkembangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1). Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin.
2). Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian distal.
3). Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.
4). Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda.
5). Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan perkembangan harus melewati tahap demi tahap (Narendra, 2002).
5. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
a. Robert J.Havighurs
Tugas perkembangan menurut Robert J. Havighurs adalah sebagian tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dalam keidupan individu, yang merupakan keberhasilan yang dapat memberikan kebahagiaan serta memberikan jalan bagi tugas-tugas berikutnya. Kegagalan akan menimbulkan kekecewaan bagi individu, penolakan oleh masyarakat dan kesulitan untuk tugas perkembangan berikutnya.
1). Tugas Perkembangan Pada Masa Kanak-Kanak
a). Belajar berjalan.
b). Belajar makan makanan padat.
c). Belajar mengendalikan gerakan badan.
d). Mempelajari peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya.
e). Memperoleh stabilitas fisiologi.
f). Membentuk konsep-konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik.
g).Belajar menggabungkan diri secara emosional dengan orang tua, kakak adik, dan orang lain.
h). Belajar membedakan yang benar dan salah.
2). Tugas Perkembangan Pada Masa Anak
a).Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan tertentu.
b).Membentuk sikap tertentu terhadap diri sendiri sebagai organism yang sedang tumbuh.
c).Belajar bergaul secara rukun dengan teman sebaya.
d).Mempelajari peranan yang sesuai dengan jenis kelamin.
e).Membina keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
f).Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan.
g).Membentuk kata hati moralitas dan nilai-nilai.
h).Memperoleh kebebasan diri.
i).Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompokelompok dan lembaga sosial.
b. Tugas Perkembangan Menurut Collins
Menurut Collins, Tugas Perkembangan Pada Masa Anak:
1). Aspek Fisik, meningkatkan kekuatan dan koordinasi otot, yaitu meningkatkan kemampuan beberapa aktivitas dan tugas fisik.
2). Aspek Kognisi, pada taraf operasional konkret, berfokus pada kejadian saat ini, menambah pengetahuan dan keterampilan baru, mengembangkan perasaan mampu ( self efficacy).
3). Aspek Sosial, a). mencapai bentuk relasi yang tepat dengan keluarga, teman, dan lingkungan; b). mempertahankan harga diri yang sudah dicapai; c). mampu mengkompromikan antara tuntutan konformitas; dan d). mencapai identitas diri yang memadai dan adekuat.
6. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENYELESAIAN TUGAS PERKEMBANGAN
a. Faktor Pendukung Penyelesaian Tugas Perkembangan
Faktor-faktor yang mendukung penyelesaian tugas perkembangan ialah :
1). Tingkat perkembangan yang normal,
2). Kesempatan-kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan tersebut dengan arahan dan bimbingan yang tepat.
3). Motivasi yang tinggi,
4). Kesehatan fisik yang baik dan tidak memiliki ketunaan secara fisik,
5). Tingkat kecerdasan yang memadai,
6). Kreativitas.
b. Faktor Penghambat Penyelesaian Tugas Perkembangan
Faktor-faktor yang menghambat penyelesaian tugas perkembangan ialah :
1). Tingkat perkembangan yang mundur,
2). Tidak mendapat kesempatan yang cukup untuk belajar dan tidak mendapat bimbingan dan arahan yang tepat,
3). Tidak ada motivasi,
4). Kesehatan yang buruk,
5). Cacat Tubuh,
6). Tingkat kecerdasan yang rendah.
7. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Seperti yang telah kita ketahui bahwa Perkembangan (Development) adalah rangkaian perubahan sepanjang rentang kehidupan manusia, yang bersifat progresif, teratur, berkesinambungan dan akumulatif, yang menyangkut segi kuantitatif dan kualitatif, sebagai hasil interaksi antara maturasi dan proses belajar. Sedangkan Pertumbuhan (Growth) merupakan perubahan ukuran organisme karena bertambahnya sel-sel dalam setiap tubuh organisme yang tidak bisa diukur oleh alat ukur atau bersifat kuantitatif. Atau secara bahasanya perubahan ukuran organisme dari kecil menjadi besar.
Maka Dapat kita simpulkan bahwa perbedaan antara perkembangan (Development) dengan pertumbuhan (Growth) terletak pada sifat yang berlangsung pada kedua proses tersebut, dalam hal ini pertumbuhan bersifat kuantitatif sedangkan perkembangan merupakan proses yang lebih kompleks meliputi kualitatif dan kuantitatif. Serta dapat kita tarik kesimpulan bahwa pertumbuhan merupakan salah satu bagian dari proses perkembangan, karena proses pertumbuhan individu mengikuti proses perkembangan yang bersifat kualitatif.
Kematangan (Maturation)
Kematangan seseorang merupakan salah satu bagian dari proses perkembangan individu, perkembangan akan senantiasa diikuti oleh kematangan secara bertahap dan menjadi kompleksitas dalam proses kematangan itu sendiri. Hal ini bertahap, diukur oleh fase usia serta proses perkembangannya, sehingga seorang individu akan memperoleh kematangan sesuai dengan periode usia yang telah dicapainya. Tahap dalam perkembangan di ikuti oleh kematangan, sehingga kematangan seorang individu diukur dari tahap mana ia telah berkembang. Kematangan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu lingkungan, proses belajar, serta proses perkembangan individu tersebut.
Kematangan seorang individu meliputi kematangan fisik atau biologis serta kematangan psikis atau psikologis. Kematangan fisik atau biologis seseorang merupakan proses yang berlangsung secara alami dan berkesinambungan, proses kematangan ini berkaitan erat dengan proses pertumbuhan seperti pertumbuhan tinggi badan, pertumbuhan tulang – tulang, pertumbuhan organ – organ seksual, tumbuhnya rambut di bagian bagian tertentu, dan pertumbuhan fisik lainnya. Sedangkan kematangan psikis meliputi kematangan cara berpikir, bergaul, kritis, berperasaan, ketertarikan pada lawan jenis, dan kematangan psikis lainnya.
Belajar (Learning)
Belajar merupakan proses pencarian informasi dan ilmu pengetahuan serta proses pemahaman sesuatu yang bersifat kompleks meliputi bidang pengetahuan, bersosial, serta penghayatan arti kehidupan. Proses ini sebagai pengisi dan penunjang kelangsungan hidup bergaul, bermasyarakat, dan penunjang proses berjalannya kehidupan. Proses belajar ini berjalan dari masa pre natal hingga dewasa, proses ini merupakan proses tanpa batas karena sepanjang hidup seorang individu akan senantiasa mengalami proses ini, karena penyerapan informasi ini terus berlanjut sampai seseorang itu mati. Proses belajar ini adalah salah satu dari tugas – tugas dari perkembangan seorang individu, proses belajar ini bertahap pada tiap – tiap fase perkembangan, dan merupakan tugas perkembangan (Development task). Proses ini merupakan proses yang paling berpengaruh terhadap pembentukan karakter seorang individu, jika proses ini berjalan dengan baik maka pembentukan karakter serta perilaku seorang individu tersebut akan baik juga, dan proses belajar ini berpengaruh terhadap kamatangan seorang individu (Maturation).
BAB III
KESIMPULAN
Setiap manusia, baik pada masa kanak-kanak, pada masa remaja bahkan pada masa dewasa, memiliki tingkatan pertumbuhan yang akan terjadi dalam menuju kedewasaannya. Dan pertumbuhan itu akan terjadi secara bertahap dan berangsur-angsur. Selain itu pula didalam proses pertumbuhan yang terjadi, perlu diperhatikan beberapa hal baik cirri-ciri pertumbuhan serta tugas masing-masing dalam tahap pertumbuhan anak. Untuk itu setiap manusia perlu memperhatikan pertumbuhan anak secara mendetail agar dalam proses pertumbuhannya, tidak mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kekerasan pada anak, yang akan mengakibatkan depresi pada anak, serta gaguan pada sistem syaraf anak.
trimakasih kak sudah berbagi ilmu artikelnya sangat bermanfaat,,
BalasHapus