DEMONSTRASI SALAH SATU BENTUK TRADISI KRITIS
Didalam
Teori Komunikasi terdapat tujuh tradisi, Dimana ini sering digunakan
oleh manusia dalam kehidupan / kegiatan sehari - hari, entah sengaja
maupun tidak.Ketujuh tradisi tersebut adalah :
l. Tradisi Retorika
2. Tradisi Semiotis
3. Tradisi Fenomenologis
4. Tradisi Sibernetis
5. Tradisi Psikologisosialis ,
6. Tradisi Sosiokultur
7. Tradisi Kritis
Dalam
makalah ini penulis tidak menjelaskan semuanya, tetapi hanya sebagian
tradisi saja, dirnana tradisi tersebut dipakai / digunakan ( sering )
didalam kegiatan Demonstrasi. Sesuai dengan judul diatas.
Demonstrasi
memiliki arti : protes keras tentang ketidak adilan atau penyelewengan /
aksi keras menolak keputusan tertentu, dimana Demonstrasi ini dilakukan
oleh banyak orang, masyarakat.
Belakangan
ini rezim pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil
Presidenya M. Jusuf Kalla sering diguncang demo oleh para Ma.hasiswa /
Rakyat Indonesia, dimana rakyat / mahasiswa menentang keputusan
Pemerintah yang menaikan harga Bahan Bakar Minyak ( BBM ). Sebab dengan
dinaikkannya BBM, efeknyapun sampai kemana - mana. Hal ini malah
menambah beban rakayat saja. Maka dari itu anyak para mahasiswa yang
turu kejalan untuk berdemonstrasi. Hal in pun terhadi di berbagai kota,
dan salah satunya kota jogja ini.
Dalam
aksi Berdemonstrasi biasanya sudah tersusun secara sistematis, dalam
arti direncanakan. Bahkan ada juga yang telah diprovokasikan. Didalam
kegiatan de°monsyrasi ini ( dilapangan ) ada salah seorang ( terkadang
juga lebih ) yang melakukan orasi, adajuga yang membawa spanduk -
spanduk yang bertajuk mengkritisi. Dalam hal ini seseorang yang berorasi
harus memiliki kepandaian dalam berbicara / pidato, jadi tigak asal
ngomong, jadi perkataannya mengena pada suatu kebenaran. Hal ini bisa
kita masukkan kedalam tradisi retorika. Retorika berkaitan dengan ilmu
berbicara / pidato, jadi sebagai orator dalam berdemonstrasi hendaknya
memiliki / menguasai retorika yang baik.
Dan
juga Demonstrasi itu sendiri bisa kita katakana sebagai tradisi kritis.
Mengapa demikian, sebab para bemonstran itu sendiri sangat I benar -
nemar kritis / peka terhadap apa yang terjadi dilingkungan / kehidupan (
bangsa ini ). Mereka mengkritisi keputusan Pemerintah tersebut sebagai
kritikan dimana Pemerintah malah menambah beban rakyat ( pada kasus di
atas )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar